Sirkulasi
"Kalo menginginkan madu maka jangan tendang sarang lebahnya. Begitu Dale
Carnegie mengatakan dalam bukunya how to
wins friends and influence people."
Sepanjang hidup, kita tidak pernah tahu bagaimana jadinya, jika di dunia
ini hanya dihuni hal hal baik saja..
atau sebaliknya. Sepertinya hampir semua
orang mendambakan hal hal baik selalu ia dapati dan hal hal buruk tidak pernah ia temui. Dan
seharusnya orang yang berfikir demikian maka ia harus menjadi baik
terlebih dahulu.. atau selesai dengan dirinya sendiri
Dahulu ada orang Amerika yang sangat cerdas saya lupa namanya
hehehe. Waktu itu pada usia 20 tahun ia
bertekad untuk mengubah dunia yang naif ini agar menjadi baik semuanya. Singkat
cerita ia merasa gagal di usia 30 tahun. Dan ia mengecilakan cita citanya itu, ia bertekad
jika tidak mampu mengubah dunia maka akan ia akan merubah negaranya, dan
ternyata ia menemui kegagalannya lagi, di usia 40 tahun ia kembali mengecilkan
cita citanya, ia akan merubah mulai dari kotanya, tapi kemudian lagi lagi ia
merasa gagal juga. Tidak menyerah sampai
di situ, di usia 50 tahun orang itu
masih bercita cita mengubah desa/lingkungan halamannya, dan lagi lagi ia gagal,
di usia 60 ia masih memiliki cita cita ia ingin merubah keluarganya. Dan ia
gagal dan menyerah di usia ke 70.
Lalu kemudian Ia berfikir jika saja di umur 20 ia selesai atau
mengubah dirinya sendiri terlebih dahulu menjadi baik. maka kemungkinan besar ia akan berpengaruh dan bisa
mengubah keluarganya lalu lingkungan nya, lalu keluarganya, kotanya, negaranya,
bahkan dunia. (Ehhee maaf belum saya katakan sebelumnya bahwa sebenarnya orang Amerika ini ia suka mabuk mabukan dan tidak di siplin terhadap dirinya sendiri)
Kita kembali ke pembahasan tadi, kenapa sih kok ga baik semuanya aja ?
Kenapa kok harus ada keduanya ? Why ? Kira-kira kenap coy.. ?? Wkwk
2 hari lalu saya (saat ngaji tafsir di pesantren) saya menyimpan satu
kata dari guru saya yang menjadi judul tulisan ini yakni sirkulasi. Hidup ini
ada aktor dan fungsinya, serta juga pola peredarannya.. yang kemudian saya jabarkan sebagaimana 3 elemen dalam model dialektika sependek yang saya ketahui.
Sirkulasi pertama :
Tesa-antitesa-sintesa
hidup itu paling enak baik semua - kemudian setelah dipikir kritis
muncul argumen trus kapan kebaikan di katakan baik, jika tidak ada
pembandingnya yaitu kejelekan - lalu munculah sintesa memang kebaikan dan
keburukan itu saling berkaitan jika menginginkan kebaikan maka hanya perlu
memperbanyak orang baik begitupun sebaliknya. Pepatah mengatakan akan ada
pelangi setelah hujan badai usai.. juga selalu kita ketahui setelah panas pasti
hujan setelah susah pasti senang dan seterusnyaa
Sirkulasi inilah yang memberi kan satu PR berat bagi kita bahwa kita
hanya di suruh memilih sebagai aktor
baik atau tidak baik, bahkan menurut saya kita tidak pernah disuruh
untuk menjadikan dunia harus baik semua, karena ini sudah sunnatulloh. Seperti
halnya sakit itu baik atau buruk ? Jelas buruk kan coy, tetapi dengan adanya
orang sakit maka ada orang yang menjenguk munculah orang baik yaa thoo.. (ada
kebaikan disitu) terus kalo ada orang
sakit ketemu orang yang bantu, kita melihatnya terharu atau sedih? Naah terharu
kan. Setahu saya terharu itu karena kita merasakan keindahankan yaa..
Sirkulasi Kedua :
Kebenaran - kebaikan - keindahan
Kita melakukan apapun pasti didasari dengan kebenaran menurut kita
masing masing tetapi tidak lantas kemudian kita paksakan kebenaran itu kepada
orang lain. Misal ada orang kerjaannya mencopet maka kita jangan sekali kali
mengatakan dasar pencopet(menampilkan kebenaran).. Tetapi seyogyanya kita
menampilkan kebaikan, kita rangkul kita perlakukan selayaknya orang pada
umumnya.. maka itu akan menimbulkan yang namanya keindahan.
Seperti kebenaran adalah panci kompor dan alat masak lainnya yang
letaknya di dapur. Kebaikan adalah apa yang kita hidangkan, lalu keindahan
adalah apa yang dirasakan dari hidangan itu.
Ghibah kita :
Dulu putra cak nun yang kelas 3 SD pernah bertanya kenapa pencuri itu
ada yah? Kenapa tidak semuanya menjadi orang baik? Lalu cak nun tersenyum dan
bertanya kembali menurut adek lebih baik yang mana, ada pencuri atau tidak ada
pencuri? Lalu sepontan putranya menjawab "mending ada pencuri yah, karena
terserah mereka (orang orang). Orang kan bisa menentukan hidupnya sendiri,
menjadi yang baik atau yang tidak baik" selesaaaaaiiiiiii
"Kebaikan tidak akan meninggalkan kesan sederhana, i believe it
" ~rikzulfikri
Rik,
Pasuruan, Maret 2020
Komentar
Posting Komentar
Ayo Komentar :)