Dulur Papat Limo Pancer
Manusia
merupakan makhluk social juga makhluk individual. Social yang artinya tidak
dapat hidup sendirian dan sangat butuh dengan lingkungannya, kemudian manusia
sebagai makhluk individual yaitu manusia adalah makhluk yang berkarakter yang
mana satu dengan yang lainnya berbeda-beda.
Kita
kesampingkan dulu asumsi di atas, mari kita beranjak pada karakter, sebuah
karakter biasanya adalah sebuah warisan yang diperoleh dari ayah ibu atau kakek
nenek bahkan bisa didapat dari nenek moyang kita. Melalui gen atau kromosom
dari orang tualah yang mempengaruhi karakter atau kepribadian milik kita. Dalam
teori modern sebuah karakter dapat disederhanakan menjadi 3 jenis, introvert,
ekstrovert dan ambivert dan banyak lagi teori teori dalam istilah ilmu
psikologi.
Sebagai
orang jawa saya acapkali mendengar kalimat dulur papat limo pancer ,
yang konon artinya didunia ini, kita memiliki empat saudara kembar dan satunya
ada pada dirikita sendiri, entah kembar dalam wujud atau dalam pemikiran, atau
sebenarnya tidak kembar dan kelimanya saling melengkapi satu sama lain. Entah
benar atau tidak saya belum mengetahui kebenarannya. Adakah dari kalian yang
mengetahuinya dan berkenan membantu saya dalam menyelesaikan teka-teki ini ??
Berawal dari
sebuah renungan diri, terlintas dalam fikiran saya bahwa kalo kembaran kita
yang satu ada pada diri kita, maka boleh jadi itu benar, bahkan saya berfikir
kelimanya tedapat dalam diri kita. Hmmm seperti apa dan apa sebab saya berkata
demikian, mari baca sampai selesai hehe…
Sebab seringkali
kita bertengkar dengan diri kita sendiri, iyaa nggak ?? kita sering kali tidak setuju dengan apa yang
kita lakukan dan kita katakan. Memang kalo di kaitkan dengan cara berfikir kita
yang kadang paradox maka apa yang saya katakana di atas dapat terbantahkan
dengan mudah. tapi saya katakan bahwa ini hanya terkaan dan bisa dikatakan disclaimer semata.
Jadi gini coy,,
hehe ….. pernahkah kita memikirkan banyak hal ? atau memikirkan suatu hal yang
mana itu sangat luas dan dalam sekali?, akan tetapi, apa yang kita katakan
hanya sangat sedikit dan bahkan nol koma sekian persen dari apa yang kita
fikirkan, dari sini saya berfikiran bahwa di dalam diri saya memiliki dua atau
lebih kepribadian bahkan bisa saja 5 kepribadian. Jika di kaitkan dengan dulur
papat limo pancer hal ini bisa jadi kelimanya ada pada dalam diri kita.
Apa mungkin setiap
kita berfikir terdapat sebuah diskusi yang dihadiri kelima kepribadian
tersebut, dan ketika kita berbicara maka hanya satu dari kelima itu yang maju
dan mengendalikan diri kita? Hmm kira
kira seperti itu yang saya pikirkan coy
Sehingga sering
kali kita menghasilkan banyak pemikiran dan banyak sekali yang ingin kita
katakan tetapi sedikit yang kita katakan. Lalu apa yang menyebabkan kita
mengatakan hal yang lebih sedikit dari apa yang kita fikirkan ? nah, maka dari
itu saya berfikir bahwa yang kita katakan adalah sebuah pemikiran yang kita
ambil dari salah satu kelima tersebut. Sehingga yang kita pilih untuk berbicara
dan menyuarakan pemikirannya hanya satu. Yaaa dari kelima tersebut hanya satu yang
merasuki dirikita dan mulai berbicara. Hal ini menyebabkan kita seringkali
menyesali atau merasa tidak puas dengan apa yang kita katakan.
Kurang sempurnalah ,,, kurang benarlah dan
sebagainya..(hal tersebut pasti seringkali dialami semua orang)
mungkin saja kepribadian
yang menggerakkan kita untuk bicara itu
setelah selesai merasuki kita dan berhasil membuat kita berbicara akan suatu
hal, kemudian ia mendapatkan protes atau evaluasi dari ke empat kepribadian
lainnya. Maka tak heran jika kita sering kali bertengkar dengan diri kita
sendiri,, ehhe mungkin ada yang bertengkar dari ke 5 kepribadian tersebut,
jangan heran juga ketika kita berbicara lalu menyesalinya atau merasa tidak
puas, barangkali terdapat ketidak cocokan dari kelima kepribadian, juga jangan
heran jika kita sering kali memikirkan banyak hal tetapi sedikit yang kita
katakan bisa jadi kelima kepribadian tersebut tidak dapat secara bersamaan
tampil menjadi diri kita dan bicara bersamaan, harus satu yang maju.
Maka dari
sebuah renungan diatas saya mendapat PR besar, pertama; saya harus bisa
mengendalikan diri, menguasai diri sendiri, agar kelimanya tidak bertengkar,
saya harus menselaraskan kelimanya agar mereka rukun dan saya memperoleh
ketenangan diri dan memenangkan peperangan melawan diri sendiri (seperti
anjuran dari Nabi kita Nabi Muhammad SAW kita harus menang melawan diri sendiri
yang itu adalah pertempuran paling sulit sekali), kedua; saya tidak boleh terus terusan menyalahkan diri
sendiri, karena itu hanya akan membawa saya kepada jurang penyesalan yang tidak
ada manfaatnya dan membuat saya frustasi berkepanjangan. Ketiga; saya harus
tersenyum hehe
“Mari berbuat baik, dan jika tidak mampu berbuat kebaikan hindari berbuat
kejahatan, dan jika sulit menghindari kejahatan maka tersenyumlah pada
saudaramu barangkali itu menjadi shodaqoh yang menyelamatkanmu”
Selamat
menjalani Ibadah Puasa coy
Rik
April 2020
Komentar
Posting Komentar
Ayo Komentar :)