Saya lahir di kediri, 12 tahun hidup di kediri tata dan gaya bahasa serta logat kulonan sudah menjadi ciri khas bagi warga disana. Tak jarang bahasa daerah di Indonesia meskipun sama sama jawa terkadang penggunaan bahasanya berbeda antara daerah satu dengan yang lainnya. Bahkan tak jarang penyebutan suatu benda atau fenomena itu berbeda. Ex: kediri : mangga = pelem, sedang pasuruan : mangga = poh, kediri bakwan = ote ote, sedang pasuruan bakwan= weci, kediri : berbohong = ngapusi, sedang pasuruan berbohong = goroh, kediri = bersembunyi = ndelik, sedang pasuruan bersembunyi = singidan, kediri menempel = kelet, sedang pasuruan menempel = ceket, dan lain lain buanyak sekalii coy. Lantas bagaimana jika perbedaan penyebutan seperti itu ada dalam bahasa indonesia yang mana bahasa indonesia adalah bahasa persatuan. Memang sih di Indonesia ada yang namanya diksi yakni pilihan kata. Tetapi kan meski begitu itu tetap dalam koridor KBBI dan tetap saja itu sama. Dan menurut saya itu ga mungki